Messi raih penghargaan pemain terbaik 2010 dengan perolehan 22,65% suara, melampaui Andres Iniesta yang raih 17,36% dan Xavi Hernandes 16,48%. Lepas dari Agen slot terpercaya pantas atau tidak Lionel Messi jadi juara Ballon d'Or 2010, supremasi pemain Barcelona pada pergelaran FIFA Ballon d'Or 2010 bukanlah hal yang mengagetkan. Apa lagi dari 23 nama penyeleksian awalnya minimal ada tiga pemain Barca yang lain yang masuk sebagai calon: Carles Puyol, Dani Alves, dan David Villa.

Dipilihnya Messi, Iniesta, Xavi sebagai tiga nominator paling atas lebih sebab peranan penting mereka dalam melestarikan dominasi dan superioritas Barcelona di Liga Spanyol dan Eropa. Pada musim itu, Barcelona sanggup tampil jadi juara La Liga dan sanggup capai semi-final Liga Champions UEFA saat sebelum dihentikan oleh tembok kuat Inter Milan. Barcelona tampil dengan permainan cantik bahkan juga dikatakan sebagai kesebelasan terbaik era ini.

Lionel Messi sendiri sukses cetak keseluruhan 60 gol togel hari ini selama setahun itu, jadikan musim itu sebagai salah satunya musim terbaik di Barcelona. Namun ketakmampuannya bawa Argentina mengambil langkah lebih jauh di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan jadi cacat yang tidak terelak.

Sementara Iniesta selainnya jadi pahlawan kemenangan di final Piala Dunia, peranannya untuk Barcelona dan Tim nasional Spanyol tidak dapat diremehkan. Bersama dengan Xavi sebagai finalis ke-3  Ballon d'Or, mereka berdua ialah motor pendorong baris tengah Barcelona dalam mekanisme tiki-taka yang rekat dengan Barca bimbingan Pep Guardiola.



"Anda dapat terima beberapa hal bersama pemain seperti mereka, jadi saya benar-benar senang sama mereka. Dan kami juga sadar penggemar demikian senang , mereka memang pantas untuk piala Ballon d'Or itu," puji Guardiola.


Dipilihnya tiga pemain dari kesebelasan yang serupa untuk tiga nominator peraup Ballon d`Or yang terjadi pada 2010 bukan pertama kali terjadi. Awalnya, AC Milan lakukan hal sama pada musim 1988 dan 1989 saat menyumbangkan Marco van Basten, Ruud Gullit/Franco Baresi, dan Frank Rijkaard (ke-2 nya dimenangkan Van Basten). Sama dengan Milan diakhir 80-an, yang lebih bernilai dari pengukuhan Ballon d`Or 2010 sebagai wujud pernyataan pada dominasi sekalian supremasi alumni La Masia dan Barcelona.